Showing posts with label Backpacker. Show all posts
Showing posts with label Backpacker. Show all posts

Sedikit Cerita Tentang Titik Nol Indonesia, SABANG Pulau Weh

Sedikit Cerita Tentang Titik Nol Indonesia, SABANG Pulau Weh
Perjalanan kali ini merupakan perjalanan yang bener - bener hebat..perjalanan yang memang tidak ada planing sebelumnya. Perjalanan nekat yang kami sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Bumi Aceh maupun Sabang kepulauan Weh ini. Kali ini fitri mau kasih Tips buat teman - teman yang ingin mengunjungi Kota Indah Sabang ini.

Kebetulan fitri dan teman - teman berdomisili di Medan jadi dari Medan kita naik Bus tujuan Medan - Banda aceh sekitar 10 jam perjalanan, karena bus berangkat malam jadilah kita tinggal tidur di bus aja dan paginya sampai di terminal bus banda aceh kita sarapan dulu, harga sarapan disini nasi uduk + teh manis ( Rp.15.000 ) / porsi. setelah selesai sarapan kami pun melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Ulee lee dari terminal bus banda aceh bisa menyewa mobil 50rb sekali jalan, kebetulan kami ada 4 orang jadi bisa berbagi. Sesampainya di pelabuhan Uleele ada 2 kali kapal penyeberangan yaitu kapal penyeberangan cepat ( 45 menit ) harga rp.75.000 skali jalan di jam 10 pagi  dan harga kapal lambat ( 1.5 jam ) harga 27.000 skali jalan di jam 11.00. akhirnya kami membeli tiket kapal yang ekonomi class, setelah membeli tiket ada beberapa jam lagi untuk menunggu kapal datang, kamipun berniat untuk membersihkan diri dari bauk bauk keringat tadi malam di bus dan mencoba menyegarkan badan kembali, kami akhirnya mandi di toilet pelabuhan ini dengan cukup membayar 2000 sudah bisa mandi sepuasnya tapi air disini karen air laut mandi jadi kerasa kurang bersih. Tapi ya apa boleh buat cukup juga menghilangkan bau dibadan dan menyegarkan badan, memberikan rasa nyaman diperjalanan. Setelah kapal tiba kamipun memasuki kapal, kami mengambil tempat yang paling atas, tempat yang kursinya hanya ada dibagian bagian pinggir saja tidak seperti di lantai 2 yang memiliki tempat duduk, kami memili lantai 3 karena ingin menikmati pemandangan dipelabuhan Ulee ini. Sebelum kapal berangkat kamipun berpose ala bak Bintang Bolliwood dengan memakai sunglass hitam berpose ala artis untuk berfoto dan bernarsis ria. Setelah kapal jalan kamipun cari posisi enak untuk menyelondorkan badan, kamipun duduk ditengah dengan hanya beralaskan koran dan juga tidak beralaskan sama sekali, kami tertidur perlahan karena perjalanan yang sangat lama.

Sebelum nyampai dipelabuhan Balohan Sabang kami mencoba berkeliling kapal untuk menikmati setiap sudut kapal besar ini yang mungkin bisa menghasilkan penumpang sampai ratusan orang dengan penuh kendaraan2 bermotor yang ikut dalam angkutan kapal ini. Akhirnya tibalah kami dipelabuhan Balohan Sabang Pulau Weh ini. Kami pun turun dari kapal, sesampainya didarat kami sudah didatangi banyak tawaran - tawaran untuk memakai jasa rental mobil, sepeda motor juga guide. Karena kami masih lelah kamipun menolak dan mencari cari tempat istirahat sebelum mencari ide mau kemana arah tujuan utamanya. Akhirnya kami ketemu dengan Pak Dahlan yang memang sedari kami tiba dipelabuhan dia sudah mengikuti kami dengan menawarkan semua fasilitas - fasilitasnya...hahhaha... kamipun makan dulu sambil tawar menawar harga rental sepeda motor juga guidenya. Makan disini cukup unik karena kita harus mengambil sendiri makanan kita dengan menu yang kita suka, pengen ngambil makanan tapi melihat makanan sepertinya perutku gak trima lagi. akhirnya kami pun deal dengan pak dahlan dengan merental sepeda motor kecil 80.000/hari , sepeda motor gede 100.000 karena teman teman kami gede gede mereka ambil sepeda motor gede, pas lah sama porsi badannya..hehhehe..Nah untuk guide kami nego, awalnya si bapak kasih harga untuk ngeguidenya sekitar 100.000 rupiah, tapi karna kami nego kamipun minta kurang jadi 70.000 ribu sehari, tapi akhirnya kami gak sampai hati akhirnya kamipun beri tips sama pak Dahlan Rp.200.000.

semuanya "deal" kamipun go dengan tujuan awal langsung KM.0, KM 0 ini ternyata tempat yang paling ujung di sabang, dari pelabuhan sekitar 45 menit perjalanan, tapi karna perjalanan kami sangat nyantai kamipun menghabiskan waktu sekitar 1 jam perjalanan.Dari pelabuhan ke KM.0 ternyata sangat sangaaaattttt membutuhkan adrenalin yang tinggi ya, kenapaa?????? perjalanannya daki dakian, turun turunan, untung aja deh aspalnya mulus gak belobang, perjalanan pun nyaman sampai tujuan. Inilah salah satu uniknya Kota Sabang ini, disini semuanya aman, indah, bersih dan aspalnya sangat sangaaattttt bagusss untuk berkendara. Sebelum tiba di titik KM.0 kami berhenti di Bukit GT, bukit dimana semua pemandangan Pulau Weh kelihatan dengan kelokan aspalnya yang kereeennnn bangeetttt ya dilihat dari atas bukit ini.Kelokan aspalnya yang membuat pemandangan lebih indah, sama seperti kelok 9 yang ada diPadang Sumatra Barat tapi yang pasti kelokan di Sabang ini gak nyampe 9 kelokan yah...yang pasti keren lah..setelah wara wiri ngambil foto di bukit GT ini kamipun lanjut perjalanan, ada beberapa tempat yang memang harus kita bener bener waspada untuk mengendarai sepeda motor karena jalannya yang terjal..jadi harus pelan pelan bawa sepeda motornya...kalau gak bisa terjatuh karna sangkin terjalnya jalannya :D nah sebelum tiba di KM.0 ini kami banyak disuguhi dengan pemandangan - pemandangan yang indah, yang membuat ingin berlama - lama ditempat ini tapi karna kami memburu waktu ketempat tujuan KM.0 kamipun hanya melintas dan mengambil sedikit fotonya..sebelumya kami mencari penginapan dikota Sabangnya karena memang pada saat itu fitri dapat voucher menginap gratiis di salah satu Hotel di Sabang yaitu Hotel Montana Sabang.

 Setelah prepare kami hanya membawa baju untuk mandi dan pakaian ganti saja, barang barangpun ditinggal dihotel...akhirnya lanjut lagi perjalanan ....hehhehe....sesampainya di titik 0 Indonesia ini kami pun bergegas untuk menikmatinya, hahahahaa kami menjajal setiap sisi sudut KM.0 dengan penuh gaya masing - masing, walaupun saat itu matahari sedang mengawasi kami, dengan penuh semangat dan rasa bersyukur bisa ke titik 0 nya Indonesia kamipun berharap Indonesia menjadi negara yang terindah no.1 dunia...hihihiii....amiiin..... Matahari sore tak membuat semangat kami menurun untuk tidak memuaskaan rasa kami terhadap tempat ini..setelah puas dengan tempat ini barulah kami cari tempat untuk berehat dan menghilangkan rasa haus dan lapar, dengan memesan indomie dan es kelapa muda rasa lapar dan haus juga hilang, disini juga kita bisa dimanjakan oleh pemandangan - pemandangan laut Pulau Weh ini, dimana Pulau ini berdekatan dengan kepulauan Hindia, Guidenya sih bilang begitu, dengan kasat mata Pulau India itu hampir tak terlihatku sih...hahaha... Nah untuk harga Indomie 1 porsi sekitar 10.000 dan air kelapa muda sekitar 6000 rupiah..hari sudah sore kamipun bergegas ke Pantai Iboih untuk nyebrang ke Pulau Rubiah untuk menikmati air lautnya Pulau Weh Sabang ini..juga menikmati keindahan bawah lautnya dengan ber"Snorkling" ria..tapiii ini gak rezeki kami karna ternyata kapal untuk kepulau Rubiah ini terakhir pukul 5 sore dan kami datangnya pukul 5 sore lewat akhirnya kamipun gak jadi snorkeling saat itu lanjut lah kami kepantai Gapang, Pantai ini gak kalah juga dengan Pantai Pandawa Bali loh....airnya yang jernih dengan pasir saljunya membuat nyaman untuk bermain di air jernih ini...akhirnya kamipun bermandikan air laut, bermain dan menikmati sunset di Pantai Gapang...karena tidak ada orang yang mandi dipantai ini jadilahhhhhh Pantai ini serasa milik sendiri.... you know, only 4 person here,,,our secret beach...what a wonderfulll place ya kan....hehehehee beberapa jam ngadem di air lautnya Gapang kamipun bergegas menikmati seduhan teh khas Sabang...sebenarnya sama saja sih, teh di Medan sama teh di Sabang, yang buat beda tempatnya...hihi, menikmati hangatnya teh setelah mandi kedinginan itu sangat sangaattttt special...hahhaha...bercerita dengan teman - teman akhirnya kamipun mencari tempat untuk membersihkan diri dan mandi dengan air bersih, sebelumnya kami sudah pesan ikan yang ingin dipanggang, supaya selesai mandi kami menyantap makanan, dengan membayar sebesar 2000 rupiah kamipun mandi sepuasnya, setelah mandi kamipun menikmati makanan yang baru masak, ikan segede itu dihabiskan oleh 3 orang...hahahha itulah uniknya kami, mungkin sangkin laparnya kali yah....ditempat ini kami banyak disuguhi dengan hiasan - hiasan hasil buatan tangan, aksesoris semuanya ada disini. tempatnya elegant dan saya sangaattt suka tempatnya yang bersih, kamipun sempat berfoto foto dengan salah satu hiasan topeng yang cantikkk..setelah selesai menikmati tempat ini kamipun bergegas pulang kepenginapan karna jam sudah menunjukkan pukul 8.30 malam, jam memang sudah hampir larut, perjalanan dari Pantai Gapang ke Penginapan memakan waktu sekitar 25 menit dengan dikelilingi hutan belantara, untung aja tempat ini aman, karna kami orang baru kami menganggap biasa saja walaupun sebenarnya jika dipikir - pikri ngeri juga jalan ditengah tengah hutan yang gelap ini..yang sudah pernah ke Parapat danau Toba menuju Siantar yaaa seperti itulah jalannya, tapii jalann disini berliku liku dan terjal jadi tetap harus waspada dan hati hati. Sesampianya di penginapan sebenarnya kami berencana untuk keluar lagi untuk sekedar menikmati malam di kota Sabang ini tapi ternyata alam tidak mendukung, hujanpun datang akhirnya kami memilih untuk tinggal dikamar hotel dan berehat karna perjalanan pun sangat capek.teman kami yang 2 lagi ternyata pergi ke sabang hill,,hahaha kamiiii ketinggalan, dan tau gak apa reaksi mereka melihat orang - orang di kota Sabang ini yaitu orang - orangnya yang sangat ramah dan baik, temanku sama skali gak tau jalan ke Sabang Hill, mencoba bertanya dengan seorang Bapak yang kebetulan lewat eh malah si bapak dengan baik hati mengantarkan mereke ketempat itu, padahal sebenarnya tujuan si bapak bukan ketempat itu...inilah yang membuat kami jatuh cinta sama tempat ini.semuanyaaa baik...

Bangun jam 7 pagi membuat tenaga kembali lagi, dengan semangat kamipun menyusun barang - barang masing - masing, hari ini harus balik ke Banda Aceh dan mengejar kapal di jam 2 siang, sebelumnya kami harus menjejakkan kaki di tulisan "I LOVE SABANG", salah satu tempat yang wajib dikunjungi jika sudah menapaki kaki di Pulau ini, akhirnya kami tak lupa mengambil beberapa foto untuk dokumentasi kenang - kenangan dan kembali ke Pantai Iboih untuk menyeberang ke Pulau Rubiah, kami bertekad harus menikmati snorkeling di Pulau ini sebelum sesaat kembali ke Banda Aceh, sesampainya di Pantai Iboih kamipun berdiskusi tentang harga, untuk harga kapal pp ke Pulau Rubiah sekitar 100.000 ribu rupiah, hemmmm lumayan mahalll sih menurut aku karna jaraknya tidak terlalu jauh, untuk alat snorkeling diharga 40.000 termasuk kacamata, pernafasan dan kaki bebek. Harga untuk guide seharga 150.000 ribu juga dokumentasi foto sekitar 150.000 rupiah juga...yaaahhhh disini sebenarnya kalau kita mau tawar menawar bisa juga tapi karna kami gak mau ribet yaudah kamipun segera pergi dan memakai jasa guide juga dokumentasi foto. hanya sejam di Pulau Rubiah ini membuat hatiii ingin kembali lagi ketempat ini, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan hasil lautnya, akan keindahan alamnya didarat maupun dilaut. Sungguh luar biasa pemandangan yang saya lihat ditempat ini khususnya dibawah laut Pulau Rubiah ini. Tak habisnya hati ini bersyukur kepada sanga pencipta alam yang luar biasa ini. Dan inilah Indonesiaku. Setelah selesai berselfie ria dengan ikan ikan cantikkkk di Pulau Rubiah ini kamipun kembali kedarat, dengan terhuyung huyung karena capeknya berada dilautan kami berjalan kedermaga kapal, sebelumnya kamipun mengisi lambung supaya tidak lapar..Karen penasaran dengan "Sate Gurita" nya akhirnya akupun memesan 1 porsi, Sate Gurita ini diharga 20.000 rupiah seporsinya...Satenya enak dengan bumbu kacangnya yang gurih akhirnya habislah kulahap..hahaha...setelah mengisi amunisi perut kamipun kembali ke Pantai Iboih dan bergegas untuk membersihkan diri dan mandi, diburu waktu dnegan jadwal kapal terakhir dari Pelabuhan Balohan kamipun cepat - cepat dan kembali ke hotel untuk membawa barang - barang kami. Sebenarnya kami ingiinnyaa sih naik kapal lambat tapi karena tidak keburu dengan jadwalnya di jam 2 siang akhirnya kamipun menaiki kapal cepat yang harga tiketnya sangat mahal dibanding kapal lambat, kapal cepat diharga 85.000 ribu per orang sedangkan kapal lambat hanya 27.000 / orang....huaaaaa disinilah saya begitu sedih...hixhix tapiiii gpp juga krna jika tidak juga kami harus bermalam lagi di Sabang. Setelah sampai dikapal kamipun meletakkan barang di kursi kapal, kebetulan tempat yang kami dapat class executive tapi walaupun tempatnya executive aku merasa tempat ini gak ada nyaman - nyamannya karna aku termasuk orang yang gak suka cium bauknya bahan bakar kapal, pengap dan membuatku mual. Kamipun mencari tempat diatas dek kapal dengan angin yang sepoi sepoi kamipun menikmati air lautnya yang biru dengan pemandangan Pulaunya...itulah saat terakir harus meninggalkan Pulau Weh Sabang ini...hixhix sediiiihhhh....pengen berlama lama ditempat ini tapi apa daya waktu tak mengijinkan....hehhehe....

sesampainya di Pelabuhan Ullele Banda Aceh kamipun memesan mobil yang bisa membawa kami keliling Banda Aceh, kami menyewa mobil 200.000 hanya untuk beberapa jam, terlalu mahal...hahahha gpp lah namanya juga bagi rezeki ya gak? Perjalanan dimulai dari Pelabuhan Uleele ke Pusat Kota Banda Aceh dan mendarat di "Museum Tsunami Aceh". Museum yang selama ini teman saya bang Doni yang sangaaattttt sangaaatttt ingin ketempat ini..sesampainya kami memasuki museum ini, ada kengerian yang menghampiriku, memasuki pintu utama membuat buku kudukku merinding dan merasakan pedih yang luar biasa karena suasana dan tempat ini membuat kita seperti diwaktu tsunami datang, suara jeritan orang - orang yang terbawa air tsunami, suara gemuruh air dan tempat yang diatur sedemikian rupa yang mengalirkan air dari dinding - dinding musumnya...setelah melewati tempat ini kamipun memasuki ruang tugu dengan dipenuhi gambar - gambar dokumentasi datangnya tsunami...hatiku menjerit dan merasa bahwa rasa kehilangan keluarga, teman, saudara dan orang - orang tercinta kita hanya dalam sekejab mata dan dalam hitungan jam kota Banda Aceh ini sudah melahap habis semunya, bagaikan raksasa yang menyapu bersih kota Banda Aceh ini. Sungguh tradegi yang membawa ratusan ribu penduduk Aceh berkurang. Semuanya hilang, Harta benda, sanak saudara, disinilah kita diberi tau oleh sang pencipta bahwa hidup sombong itu tidak perlu, mau kaya ataupun miskin semuanya hilang, mau yang punya jabatan dan pengemis semunya tidak menghitung jabatan. Semuanya dilahab habis oleh air tsunami ini. Hanya harus tetap mengandalkan Allah lah kita agar kita bisa selamat dunia akhirat. Lanjut perjalanan ke Ruang Doa, dimana nama nama korban bencana alam Tsunami ini dipaparkan dalam satu ruangan yang lonjong keatas dengan berlangit langitkan tulisan arab yang artinya "Allah". tempat ini mengenang nama nama orang tercinta kita yang hilang pada saat bencana alam Tsunami Aceh. Disini aku berdoa agar mereka mendapatkan tempat terindah disisi Allah sang si empunya langit dan bumi. setelah itu kamipun mencoba memasuki ruang audio visualnya untuk menonton hasil dokumenter disaat bencana alam tsunami datang..sempat nangis dan sedih melihat para korban yang gak sempat tertolong, melihat betapa ganasnya sang air melahap semua yang ada di kota ini..sangaaatttt sedih..hanya 20 menit berlangsung kamipun selesai menonton videonya. Akhirnya kamipun menyempatkan diri untuk mengambil gambar sebagi kenang kennagan. Disini saya sempat membeli dendeng buahnya yaaaanggg sangaaatttt enak, 1 bungkus diharga 5000 rupiah dengan mangga yang gede, wahhhhh semuanya menikmati dendeng buah yang aku beli, cukup murah lahhh, cukup menghilangkan dahaga mulut..Lanjut perjalanan kami ke Kapal Apung PLTD, kapal yang beratnya 2.600 ton ynag terdampar ditengah tengah rumah penduduk menjadikan tempat ini menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi. Tau kan betapa dahsyatnya tsunami pada saat itu, kapal yang beratnya ribuan ton saja bisa terbawa oleh arus gelombang airnya apalagi berat manusia yang paling 100an kilo saja...cukup membuatku merasa ngeri. Kapal ini yang dahulunya dipakai untuk tenaga listrik dan diesel. dulunya kapal PLTD Apung ini adalah milik perusahaan pembangkit listrik tenaga diesel tetapi akhirnya pemerintah Aceh membeli dan menjadikan tempat ini menjadi oebjek wisata untuk mengenang kembali bencana tsunami Aceh. Dulu sempat ingin dibelah tetapi mengingat biaya untuk pembelahan kapal ini juga cukup mahal akhirnya gak jadi. Kami belum sempat menyusuri semuanya waktupun sudah habis, jam 6 sore museum PLTD Apung ini harus ditutup dan kami disuruh kembali besok, peserta yang terakhir adalah dari kelompok kami yang masih sempat foto di tugu PLTD Apung ini...untung aja pengawasnya baik..hehhehe....waktupun sudah menunjukkan sore sekitar jam 6 kamipun menyusuri jalan untuk sekedar mengisi perut yang kosong, setelah makan kamipun pergi mengunjungi Masjid Raya Baiturahman, Masjid yang berhasil kokoh walaupun tsunami datang menghempas, Masjid yang bisa menampung orang orang agar tidak terbawa arus air tsunami. Masjid ini menjadi Masjid kebanggan orang Aceh, Masjid yang sedang direnovasi ini dikabarkan akan menjadi Masjid yang luar biasa di Indonesia, Masjid ini akan menjadi Mekahnya Indonesia..wah gak sabaarrrr deh mau ke Masjid ini jadinya...Oh ya, jika teman - teman ingin ke Masjid ini teman teman wanita jangan lupa pakai sarung jika sedang memakai jeans atau celana, karena Masjid ini tidak menerima wanita bercelana, hehe, karna pada saat itu saya pakai celana jeans jadilah syal temanku yang dipakai menggantikan kain sarung demi berfoto rai didepan Masjid yang Indah ini. Beberapa menit kami menghabiskan waktu di Masjid ini kamipun kembali ke mobil rentalan kami untuk menaljutkan perjalanan ke Terminal bus. Untung saja sih tiket busa sudah kami pesan jadi aman deh berlama - lama menyusuri Kota Aceh yang indah ini..Suatu saat ingin dtaang lagi ketempat kece ini.. termasuk ke Masjid Rayanya, pengen Sholat disana suatu hari nanti...hopefully lah. :D > Lanjut perjalanan ke Salah satu peninggalan tsunami dulu yaitu "Boat Diatas Rumah", Boat ini terdampar dari pelabuhan Uleele ke pemukiman rumah rakyat, dan akhirnya Boat ini menjadi salah satu objek wisata di Banda Aceh ini.


Oke guys, sedikit ceritaku tentang perjalanan Backpacker ke Banda Aceh Sabang, maafffff jika ada kata kata yang salah dan nama alamat dan tempat salah sebut...hihi :) Yang Pati Indonesia Kaya akan alamnya yang Indah lhoooo.... 

Pesona Banda Aceh Backpacker Trip

Pesona Banda Aceh Backpacker Trip
Banda Aceh merupakam salah satu kota sekaligus ibukota Provinsi Aceh, Indonesia. Dahulu kota ini bernama "Kutaraja" kemudian sejak 28 Desember 1962 namanya diganti menjadi Banda Aceh. Walaupun sebenarnya keberadaan kota ini sudah ada sejak 808 tahun yang lalu. Sekarang sebagai pusat pemerintahan Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya.






Pada Tgl 26 Desember 2004 yang lalu, kota Banda Aceh ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9 skali richter di Samudra Indonesia. Bencana ini menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Tapi sekarang Kota Banda Aceh mulai memancarkan pesonanya.



 Perjalanan kami ke Banda Aceh merupakan
perjalanan yang termasuk tiba - tiba, sebelumnya memang belum ada planing kesini dengan adanya ajakan dari teman kami pun go.. Banyak tempat - tempat bersejarah di Kota Banda Aceh ini yang harus dikunjungi, Banda Aceh yang merupakan Kota yang memiliki hampir 100% masyarakatnya beragama Islam. Kota ini uga tercatat sebagai Kota Religius. Sehari Di Kota banda Aceh ini saya hanya mengunjungi beberapa tempat yaitu Museum Tsunami, Masjid Raya Baiturahhman, PLTD Apung, dan Kapal diatas Rumah Penduduk.



 **** Masjid Raya Baiturahman ****

Masjid ini adalah landmark kota Banda Aceh yang terletak ditengah kota dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh yang dikenal sebagai Serambih Mekkah. Masjid ini memiliki sejarah panjang yang Heroik dan arsitektur unik yang mengkombinasikan gaya Eropa dan Arab.




 ****PLTD APUNG ****

Monumen kapal PLTD Apung memiliki luas lahan lebih kurang 2 hektar. Berlokasi di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru. Monumen ini dimiliki oleh pemerintah Kota Banda Aceh, diperuntukkan untuk kawasan wisata. Kapal besar ditengah kampung ini terdampar 4km dari pesisir pantai, mendapatkan gambaran betapa dahsyatnya tsunami tersebut. Disebelah kiri PLTD Apung ini sekarang telah selesai dibangun Monumen Edukasi Tsunami yang berisi catatan sejarah dan foto - foto tentang tsunami. Kapal PLTD Apung ini memiliki berat 2.600 Ton dengan panjang 63 meter dan luas 1.900m2.



  **** Museum Tsunami ****

Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 yang lalu sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat jika tsunami terjadi lagi. Museum Tsunami Aceh ini dirancang oleh arsitek asal Indonesia, Ridwan Kamil. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m2 yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris.

Pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap diantara dua dinding air yang tinggi untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang menari saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin dan kepercayaan religius suku Aceh.












**** Kapal Di Atas Rumah ****

Monumen kapal Di Atas Rumah ini merupakan hasil peninggalan dari bencana besar Tsunami pada tahun 2004 yang lalu. Kapal ini dihempas dari laut hingga keperumahan penduduk dan sekarang ini menjadi tempat objek wisata bagi wisatawan. kapal Di Atas Rumah ini terletak di kawasan Gampong lampulo tepatnya diatas rumah penduduk keluarga Misbah dan Abbasiah. Kapal ini memiliki berat sekitar 20 Ton, dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter.