Pada Tgl 26 Desember 2004 yang lalu, kota Banda Aceh ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9 skali richter di Samudra Indonesia. Bencana ini menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Tapi sekarang Kota Banda Aceh mulai memancarkan pesonanya.
Perjalanan kami ke Banda Aceh merupakan
perjalanan yang termasuk tiba - tiba, sebelumnya memang belum ada planing kesini dengan adanya ajakan dari teman kami pun go.. Banyak tempat - tempat bersejarah di Kota Banda Aceh ini yang harus dikunjungi, Banda Aceh yang merupakan Kota yang memiliki hampir 100% masyarakatnya beragama Islam. Kota ini uga tercatat sebagai Kota Religius. Sehari Di Kota banda Aceh ini saya hanya mengunjungi beberapa tempat yaitu Museum Tsunami, Masjid Raya Baiturahhman, PLTD Apung, dan Kapal diatas Rumah Penduduk.
**** Masjid Raya Baiturahman ****
Masjid ini adalah landmark kota Banda Aceh yang terletak ditengah kota dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh yang dikenal sebagai Serambih Mekkah. Masjid ini memiliki sejarah panjang yang Heroik dan arsitektur unik yang mengkombinasikan gaya Eropa dan Arab.
****PLTD APUNG ****
Monumen kapal PLTD Apung memiliki luas lahan lebih kurang 2 hektar. Berlokasi di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru. Monumen ini dimiliki oleh pemerintah Kota Banda Aceh, diperuntukkan untuk kawasan wisata. Kapal besar ditengah kampung ini terdampar 4km dari pesisir pantai, mendapatkan gambaran betapa dahsyatnya tsunami tersebut. Disebelah kiri PLTD Apung ini sekarang telah selesai dibangun Monumen Edukasi Tsunami yang berisi catatan sejarah dan foto - foto tentang tsunami. Kapal PLTD Apung ini memiliki berat 2.600 Ton dengan panjang 63 meter dan luas 1.900m2.
Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 yang lalu sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat jika tsunami terjadi lagi. Museum Tsunami Aceh ini dirancang oleh arsitek asal Indonesia, Ridwan Kamil. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m2 yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris.
Pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap diantara dua dinding air yang tinggi untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang menari saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin dan kepercayaan religius suku Aceh.
**** Kapal Di Atas Rumah ****
Monumen kapal Di Atas Rumah ini merupakan hasil peninggalan dari bencana besar Tsunami pada tahun 2004 yang lalu. Kapal ini dihempas dari laut hingga keperumahan penduduk dan sekarang ini menjadi tempat objek wisata bagi wisatawan. kapal Di Atas Rumah ini terletak di kawasan Gampong lampulo tepatnya diatas rumah penduduk keluarga Misbah dan Abbasiah. Kapal ini memiliki berat sekitar 20 Ton, dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter.