Siapa sih yang gak kenal dengan tempat wisata Bukittinggi..salah satu kota di Sumatra Barat. Setiap kali ketempat ini jangan lupa atau singgah yah ditempat keren dan kece ini..
Ini 11 Tempat yang wajib dikunjungi di Bukittinggi... Intippp Yukkkk......!!!
1. Jam Gadang
Sebuah Jam besar yang lebih dikenal dengan sebutan"Djam Gadang" yang terletak di pusat Kota Bukittinggi. Jam yang merupakan peninggalan sejarah ini berdiri megah di Taman Sabai Nan Aluih di depan Istana Bung Hatta ( Istana Tri Arga ).
Monumen ini dibangun pada tahun 1926 oleh Jazid seorang arsitek kota bersama St. Gigi Ameh. Pada waktu itu Sekretaris kota dijabat oleh Tuan Rookmaker mendapat hadiah sebuah jam yang berukuran besar dari Ratu Belanda, kemudian ia meminta kepada arsitek kota untuk membuat sebuah bangunan untuk meletakkan jam tersebut.
Peletakan pertama dilakukan oleh anak Rookmaker yang pada waktu itu berumur 6 tahun. Pendirian bangunan yang lebih dikenal sebagai Monumen Jam Gadang ini menghabiskan dana 3000 gulden. Dan sampai sekarang bentuk atapnya sudah mengalami beberapa kali perubahan.
Pada waktu pertama kali berdiri atapnya dibuat seperti kubah yang pada bagian atasnya diletakkan sebuah patung ayam, yang melukiskan Anak Nagari yang belum bisa / mengerti melihat jam. Karena pada waktu itu Untuk menandakan waktu pagi adalah bunyi kokok ayam. Pada jaman penjajahan Jepang atapnya mengalami perubahan yakni berbentuk kelenteng. Kemudian pada zaman kemerdekaan atapnya diganti seperti tanduk kerbau yang melambangkan Adat Minangkabau di Sumatra Utara.
2. Benteng Fort De Kock
Sebuah benteng militer yang didirikan di atas Bukit Jirek pada tahun 1825 oleh pemerintah Belanda yang lebih dikenal dengan nama Benteng Fort De Kock yang digunakan sebagai tempat pertahanan dimasanya dan sekarang merupakan tempat objek wisata yang sangat menarik. Pada tahun 1932 didirikan sebuah mercu air yang bernama Guguk Limpapeh. Dari tempat ini kita bisa melepas pandangan dengan melihat pemandangan yang menawan ke Ngarai Sianok, Gunung Singgalang, Gunung Merapi, Gunung Sago, dan Gunung Pasaman. Dengan anggaran APBD maka tahun 2002 benteng ini direnovasi dengan menambahkan Taman Burung untuk rekreasi.
3. Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan
Taman Marga satwa yang didirikan pada tahun 1929 ini memiliki berbagai macam binatang yang bisa dilihat oleh para pengunjung. Ditengah kebun Binatang ini terdapat sebuah rumah adat yang banyak menyimpan peninggalan sejarah. Didepannya terdapat 2 buah Rangkiang yaitu "Si bayau - bayau dan Sitinjau Lauik". Didepan Rumah Gadang ini terdapat Taman Bunda Kanduang yang menunjukkan orang Minang menganut sistem amtriakat atau menurut garis keturunan Ibu.
4. Ngarai Sianok, Taman Panorama dan Lubang Jepang
Ngarai Sianok ini berlokasi kira kira 2 Km dari pusat Kota, Objek wisata ini mempunyai pesona tersendiri. Dari Taman Panorama kita bisa menikmati keindahan alam nan elok, seperti Ngarai Sianok yang dilatarbelakangi oleh Gunung Singgalang. Di objek wisata ini banyak tersedia kios kios yang menjual cenderamata, kios minuman dan fasilitas lainnya.
Ditaman Panorama ini terdapat sebuah peninggalan sejarah yaitu Lobang Jepang, yang konon pembangunannya dilaksanakan pada tahun 1942 pada masa perang dunia II, yang digunakan sebagai Kubu pertahanan Militer Jepang dengan panjang lebih kurang 1.400 meter. Konstruksinya mulai dikerjakan bulan Maret 1944 dan selesai pada awal Juni 1944. pembangunan terowongan ini banyak menelan korban jiwa karena kerja paksa yang dilakukan oleh Penjajah jepang. BIla ditelusuri maka salah satu pintu keluar dari terowongan ini adalah menuju bawah Ngarai Sianok.
Lobang Jepang ini dikerjakan dibawah pimpinan tiga ahli tambang batubara, dikirim dari perusahaan Hokkaido - Tanko Kisen Co. Perusahaan Tambang batu bara yang terkenal di Hokkaido ini selama pendudukan balatentara Jepang, juga mengerjakan tambang batubara Ombilin. Ketiga ahli terowongan ini adalah (1). Ir.Thoshihiko Kubota sebagai ketua, (2). Ir. Ichizo Kudo (3). Ir Uhei Koasa. Mereka yang menggali dan membuat dinding kayu untuk menahan reruntuhan. Lubang dibuat sempit, dapat dilalui seseorang dengan membawa alat - alat pengebor, sehingga tidak dapat dikerjakan oleh banyak orang. Tiap hari rata - rata memerlukan tenaga kerja 50 atau 100 orang. Para pekerja ini didatangkan dan disediakan oleh Kantor Kotapraja Bukittinggi, yang terdaftar dan dibayar sebagai buruh harian.
Lubang perlindungan ini terbagi dua yaitu satu blok khusus untuk keperluan Markas Besar Divisi ke -25 Angkatan Darat. Satu blok lagi yang lebih aman terhindar dari serangan bahaya udara, dapat melindungi dan menyembunyikan diri. Tiap ruangan dihubungkan dengan jalan udara dari ujung jurang tebing yang agak besar sampai keujung yang lebih kecil. Sehingga udara segar bisa leluasa berlalu - lintas didalamnya.
5. Rumah Kelahiran Bung Hatta
Rumah Kelahiran Bung Hatta ini terletak di Jalan Soekarno Hatta, disinlah tempat kelahiran seorang yang begitu berjasa terhadap bangsa dan negara Indonesia, beliau bernama Muhammad Hatta yang akrab dipanggil "Bung Hatta" seorang proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dirumah ini kita bisa melihat foto - foto kenangan Bung Hatta bersama keluarga.
6. Pustaka Bung Hatta
Perpustakaan ini berlokasi di Bukit Gulai Bancah tepatnya dibagian barat Kantor Balai Kota. Pustaka yang bertaraf Internasional ini diberi nama " Pustaka Bung Hatta " Yang dilengkapi dengan suara audio visual, ruang konferensi, auditorium serta mushalla. Meeting room yang ada dilantai 3 juga disewakan untuk berbagai kegiatan seperti pesta perkawinan, wisuda, dll. Dibangun diatas tanah seluas 5609m2. Pustaka ini merupakan saudara kembar dengan Pustaka Nasional yang ada di Blitar.
7. Museum Tridaya Eka Dharma
Museum ini merupakan salah satu sarana komunikasi antar generasi untuk mewariskan nilai - nilai perjuangan 1945 kepada generasi penerus. Terletak di Jalan Panorama tepatnya didepan Taman Panorama, pada museum ini kita dapat menyaksikan peninggalan sejarah seperti senjata, pesawat, foto - foto perjuangan sewaktu melawan penjajahan Belanda dan Jepang, maket pertempuran dan alat komunikasi yang sangat berjasa pada waktu Bukittinggi sebagai Pusat Pemerintahan Darurat RI (PDRI).
8. Kantor Walikota Bukittinggi
Lebih populer dengan sebutan Balaikota, terletak di Bukik Gulai Bancah yang diresmikan pada tanggal 24 Januari 2005 oleh Menteri Dalam Negeri Letjen (Purn) H. Mohd. Ma'aruf, SE. Tempat ini mempunyai lokasi yang sangat indah dan dapat memandang Kota Bukittinggi ke segala arah dari ketinggian.
9. Jenjang 40
Jenjang ini dibangun pada tahun 1908 yang pada awalnya merupakan sebagai penghubung antara pasar atas dengan pasar bawah. Jenjang ini telah memberikan inspirasi kepada pencipta lagu Minang Syahrul Tarun Yusuf dengan judul lagu "Andam Oi".
10. Taman Panorama Baru
Panorama baru ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bukittinggi, yang mudah dijangkau dari pusat kota. Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan yang masih alami. Di tempat ini juga tersedia tempat kemping, hiking dan areal parkir yang luas. Pada akhir pekan banyak pengunjung datang kesini untuk menghabiskan akhir pekan mereka dengan kemping bersama dan pada hari Minggu pagi banyak pengunjung melakukan lari pagi karena udara yang bersih.
11. Jenjang Seribu
Jenjang Seribu merupakan objek wisata yang masih alami, yang berada tidak jauh dari pusat kota. Tempat wisata ini tersedia tempat - tempat kemping, hiking, kolam pancing juga tersedia lapangan parkir yang luas. Disamping itu sambil menikmati keindahan alam, kita juga bisa memperhatikan tingkah pola binatang - binatang yang ada dilokasi wisata ini.
Ini 11 Tempat yang wajib dikunjungi di Bukittinggi... Intippp Yukkkk......!!!
1. Jam Gadang
Sebuah Jam besar yang lebih dikenal dengan sebutan"Djam Gadang" yang terletak di pusat Kota Bukittinggi. Jam yang merupakan peninggalan sejarah ini berdiri megah di Taman Sabai Nan Aluih di depan Istana Bung Hatta ( Istana Tri Arga ).
Monumen ini dibangun pada tahun 1926 oleh Jazid seorang arsitek kota bersama St. Gigi Ameh. Pada waktu itu Sekretaris kota dijabat oleh Tuan Rookmaker mendapat hadiah sebuah jam yang berukuran besar dari Ratu Belanda, kemudian ia meminta kepada arsitek kota untuk membuat sebuah bangunan untuk meletakkan jam tersebut.
Peletakan pertama dilakukan oleh anak Rookmaker yang pada waktu itu berumur 6 tahun. Pendirian bangunan yang lebih dikenal sebagai Monumen Jam Gadang ini menghabiskan dana 3000 gulden. Dan sampai sekarang bentuk atapnya sudah mengalami beberapa kali perubahan.
Pada waktu pertama kali berdiri atapnya dibuat seperti kubah yang pada bagian atasnya diletakkan sebuah patung ayam, yang melukiskan Anak Nagari yang belum bisa / mengerti melihat jam. Karena pada waktu itu Untuk menandakan waktu pagi adalah bunyi kokok ayam. Pada jaman penjajahan Jepang atapnya mengalami perubahan yakni berbentuk kelenteng. Kemudian pada zaman kemerdekaan atapnya diganti seperti tanduk kerbau yang melambangkan Adat Minangkabau di Sumatra Utara.
![]() |
Jam Gadang Bukittinggi |
2. Benteng Fort De Kock
Sebuah benteng militer yang didirikan di atas Bukit Jirek pada tahun 1825 oleh pemerintah Belanda yang lebih dikenal dengan nama Benteng Fort De Kock yang digunakan sebagai tempat pertahanan dimasanya dan sekarang merupakan tempat objek wisata yang sangat menarik. Pada tahun 1932 didirikan sebuah mercu air yang bernama Guguk Limpapeh. Dari tempat ini kita bisa melepas pandangan dengan melihat pemandangan yang menawan ke Ngarai Sianok, Gunung Singgalang, Gunung Merapi, Gunung Sago, dan Gunung Pasaman. Dengan anggaran APBD maka tahun 2002 benteng ini direnovasi dengan menambahkan Taman Burung untuk rekreasi.
3. Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan
Taman Marga satwa yang didirikan pada tahun 1929 ini memiliki berbagai macam binatang yang bisa dilihat oleh para pengunjung. Ditengah kebun Binatang ini terdapat sebuah rumah adat yang banyak menyimpan peninggalan sejarah. Didepannya terdapat 2 buah Rangkiang yaitu "Si bayau - bayau dan Sitinjau Lauik". Didepan Rumah Gadang ini terdapat Taman Bunda Kanduang yang menunjukkan orang Minang menganut sistem amtriakat atau menurut garis keturunan Ibu.
4. Ngarai Sianok, Taman Panorama dan Lubang Jepang
Ngarai Sianok ini berlokasi kira kira 2 Km dari pusat Kota, Objek wisata ini mempunyai pesona tersendiri. Dari Taman Panorama kita bisa menikmati keindahan alam nan elok, seperti Ngarai Sianok yang dilatarbelakangi oleh Gunung Singgalang. Di objek wisata ini banyak tersedia kios kios yang menjual cenderamata, kios minuman dan fasilitas lainnya.
Ditaman Panorama ini terdapat sebuah peninggalan sejarah yaitu Lobang Jepang, yang konon pembangunannya dilaksanakan pada tahun 1942 pada masa perang dunia II, yang digunakan sebagai Kubu pertahanan Militer Jepang dengan panjang lebih kurang 1.400 meter. Konstruksinya mulai dikerjakan bulan Maret 1944 dan selesai pada awal Juni 1944. pembangunan terowongan ini banyak menelan korban jiwa karena kerja paksa yang dilakukan oleh Penjajah jepang. BIla ditelusuri maka salah satu pintu keluar dari terowongan ini adalah menuju bawah Ngarai Sianok.
![]() |
Monumen Penjajahan Jepang |
Lobang Jepang ini dikerjakan dibawah pimpinan tiga ahli tambang batubara, dikirim dari perusahaan Hokkaido - Tanko Kisen Co. Perusahaan Tambang batu bara yang terkenal di Hokkaido ini selama pendudukan balatentara Jepang, juga mengerjakan tambang batubara Ombilin. Ketiga ahli terowongan ini adalah (1). Ir.Thoshihiko Kubota sebagai ketua, (2). Ir. Ichizo Kudo (3). Ir Uhei Koasa. Mereka yang menggali dan membuat dinding kayu untuk menahan reruntuhan. Lubang dibuat sempit, dapat dilalui seseorang dengan membawa alat - alat pengebor, sehingga tidak dapat dikerjakan oleh banyak orang. Tiap hari rata - rata memerlukan tenaga kerja 50 atau 100 orang. Para pekerja ini didatangkan dan disediakan oleh Kantor Kotapraja Bukittinggi, yang terdaftar dan dibayar sebagai buruh harian.
Lubang perlindungan ini terbagi dua yaitu satu blok khusus untuk keperluan Markas Besar Divisi ke -25 Angkatan Darat. Satu blok lagi yang lebih aman terhindar dari serangan bahaya udara, dapat melindungi dan menyembunyikan diri. Tiap ruangan dihubungkan dengan jalan udara dari ujung jurang tebing yang agak besar sampai keujung yang lebih kecil. Sehingga udara segar bisa leluasa berlalu - lintas didalamnya.
![]() |
Lubang Jepang |
5. Rumah Kelahiran Bung Hatta
Rumah Kelahiran Bung Hatta ini terletak di Jalan Soekarno Hatta, disinlah tempat kelahiran seorang yang begitu berjasa terhadap bangsa dan negara Indonesia, beliau bernama Muhammad Hatta yang akrab dipanggil "Bung Hatta" seorang proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dirumah ini kita bisa melihat foto - foto kenangan Bung Hatta bersama keluarga.
6. Pustaka Bung Hatta
Perpustakaan ini berlokasi di Bukit Gulai Bancah tepatnya dibagian barat Kantor Balai Kota. Pustaka yang bertaraf Internasional ini diberi nama " Pustaka Bung Hatta " Yang dilengkapi dengan suara audio visual, ruang konferensi, auditorium serta mushalla. Meeting room yang ada dilantai 3 juga disewakan untuk berbagai kegiatan seperti pesta perkawinan, wisuda, dll. Dibangun diatas tanah seluas 5609m2. Pustaka ini merupakan saudara kembar dengan Pustaka Nasional yang ada di Blitar.
![]() |
Perpustakaan Bung hatta Bukittinggi |
7. Museum Tridaya Eka Dharma
Museum ini merupakan salah satu sarana komunikasi antar generasi untuk mewariskan nilai - nilai perjuangan 1945 kepada generasi penerus. Terletak di Jalan Panorama tepatnya didepan Taman Panorama, pada museum ini kita dapat menyaksikan peninggalan sejarah seperti senjata, pesawat, foto - foto perjuangan sewaktu melawan penjajahan Belanda dan Jepang, maket pertempuran dan alat komunikasi yang sangat berjasa pada waktu Bukittinggi sebagai Pusat Pemerintahan Darurat RI (PDRI).
8. Kantor Walikota Bukittinggi
Lebih populer dengan sebutan Balaikota, terletak di Bukik Gulai Bancah yang diresmikan pada tanggal 24 Januari 2005 oleh Menteri Dalam Negeri Letjen (Purn) H. Mohd. Ma'aruf, SE. Tempat ini mempunyai lokasi yang sangat indah dan dapat memandang Kota Bukittinggi ke segala arah dari ketinggian.
9. Jenjang 40
Jenjang ini dibangun pada tahun 1908 yang pada awalnya merupakan sebagai penghubung antara pasar atas dengan pasar bawah. Jenjang ini telah memberikan inspirasi kepada pencipta lagu Minang Syahrul Tarun Yusuf dengan judul lagu "Andam Oi".
10. Taman Panorama Baru
Panorama baru ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bukittinggi, yang mudah dijangkau dari pusat kota. Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan yang masih alami. Di tempat ini juga tersedia tempat kemping, hiking dan areal parkir yang luas. Pada akhir pekan banyak pengunjung datang kesini untuk menghabiskan akhir pekan mereka dengan kemping bersama dan pada hari Minggu pagi banyak pengunjung melakukan lari pagi karena udara yang bersih.
11. Jenjang Seribu
Jenjang Seribu merupakan objek wisata yang masih alami, yang berada tidak jauh dari pusat kota. Tempat wisata ini tersedia tempat - tempat kemping, hiking, kolam pancing juga tersedia lapangan parkir yang luas. Disamping itu sambil menikmati keindahan alam, kita juga bisa memperhatikan tingkah pola binatang - binatang yang ada dilokasi wisata ini.
6 komentar
Write komentarAku pernah nya cuma jam gadang sama lobang Jepang masih..
Replykak, fotonya di gedein aja biar keren :D
ReplyHeheheee besok besok ketempat yg lainnya yaa kak winn.. Hihi
ReplyGak keliatannn yaa iyyah??? Ntr yaaa aku gedein :)
ReplyBener Fit... fotonya dikin gede aja, ditambahin juga foto-foto yang mewakili tempat biar makin mupeng kesana :D.
Replyhahhaa....iyaa yahhh,,,, ntr yaa kak moy ditambah lagi fotonya :)
ReplyTerimakasih Atas Komentar Anda....!!! :) EmoticonEmoticon