Showing posts with label medan tour packages. Show all posts
Showing posts with label medan tour packages. Show all posts

Sigale Gale


Sigale Gale is a tale describing love and affection of a father to son. The death of the son inscribed deep sorrow to the father. To remember him, the father makes a figure of his son from wood. These figure then known as Sigale Gale which able to dance with string to the puppeter. The Sigale Gale can be found on the yard of Batak Village of Huta Bolon

Sigale Gale

The Tor Tor


The tor tor are traditional Batak Dance, whearas the dance event are called Monortor ( Menari ). Originally, The tor tor accompanied by Gondang Sabangunan ( set of Gondang ) and Uning Uningan ( lute, flute and gong ). Tor tor are combination movement of hand, feet, head and body harmonizing with the rhythm of the music. The tor tor are performing at every event, both sad and joy, especially Meninggal Sayur Matua ceremony (Offsprings).

There are many kind of Tortor, the Tor tor Pangurosan or "purifies" which is performed on ceremony to purify the village and ward of peril and evil spirit, The Sipitu cawan or dance of seven cup performed on coronation. According to myth, this dance originated from seven angels dancing om top of Mounth Pusuk Buhit along with the arrival of the Piso Sipitu Sasarung or "seven sheathed knife". Now tor tor performed at various event and ritual, such as receiving guests and banquet.



Tor Tor




Asal Usul Aksara Batak


Aksara Batak Toba termasuk dalam lingkungan keluarga tulisan India. Aksara India yang tertua adalah aksara Brahmi yang menurunkan dua kelompok tulisan yakni India Utara dan India Selatan. Aksari Nagari dan Palawa masing masing berasal dari kelompok utara dan selatan dan kedua - duanya pernah dipakai di Asia Tenggara, termasuk Indonesia ( Casparis, 1975;Kozok,2009). Yang paling berpengaruh adalah aksara Palawa dan semua tulisan asli Indonesia berinduk pada aksara Palawa. Aksara Batak Toba berinduk kepada Aksara Palawa yang dituliskan pada kulit kayu, kulit bambu, tanduk atau kulit kambing.

Aksara Batak Toba terdiri atas dua perangkat huruf yang masing - masing disebut Ina ni surat dan anak ni surat. ( Kozok, 2009). Aksara Batak Toba telah diruangkan kedalam timah hitam sebelum kedatangan zending Jerman. Pada tahun 1855, H.N. van der Tuuk telah menerbitkan Over Sebrif en Uitspraak der Tobascbe Taal ( Perihal Tulisan dan Pengucapan Bahasa Toba ) yang dicetak di Amsterdam dipercetakan C.A Spin and Ziin. Pada tahun 1864, buku tersebut di edit dan diterbitkan ulang dengan judul "Tobasche Spreakkunst, eerste stuk ( Tata Bahasa Toba, bagian Pertama ). Tata bahasa tersebut dipuji dan dianggap sebagai tata bahasa pertama di Hindia Belanda yang disusun secara Ilmiah. Tahun 1971, buku tersebut diterjemahkan kedalam bahasa Inggris (Kozok, 2009 ). Aksara Batak Toba disebut dengan Aksara si sia - sia.

Aksara Batak